REAKSI ADISI ELEKTROFILIK PADA SENYAWA TAK JENUH
REAKSI
ADISI
1.
PENGANTAR
Reaksi
kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan
antarubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang
terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan.
Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan
akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki
ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan
perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam
pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum
reaksi kimia juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel
elementer seperti pada reaksi nuklir.
2. PENGERTIAN REAKSI ADISI
Reaksi
adisi adalah reaksi pemutusan ikatan
rangkap (pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan
kovalen tunggal). Reaksi adisi antara lain dapat digunakan untuk
membedakan alkana dengan alkena. Reaksi pengenalan ini dilakukan
dengan menambahkan bromin (Br2) yang berwarna merah cokelat.
Terjadinya reaksi adisi ditandai dengan hilangnya warna merah cokelat dari
bromin. Karena alkana tidak memiliki ikatan rangkap (tidak mengalami reaksi
adisi) warna merah dari bromin tidak berubah.
Adisi artinya
penambahan atau penangkapan. Dalam reaksi adisi, suatu zat ditambahkan ke dalam
senyawa C yang mempunyai ikatan rangkap, sehingga ikatan rangkap itu berubah
menjadi ikatan tunggal. Reaksi adisi dibedakan atas (a) reaksi adisi
elektrofilik dan (b) reaksi adisi nukleofilik.
Reaksi adisi terjadi
pada senyawa tak jenuh. Molekul tak jenuh dapat menerima tambahan atom
atau gugus dari suatu pereaksi. Dua contoh pereaksi yang mengadisi pada ikatan
rangkap adalah brom dan hidrogen. Adisi brom biasanya merupakan reaksi cepat,
dan sering dipakai sebagai uji kualitatif untuk mengidentifikasi ikatan rangkap
dua atau rangkap tiga. Reaksi adisi secara umum dapat digambarkan sebagai
berikut:
contoh :
Adisi Elektrofilik
Hidrogen Bromida
Kebalikan dari reaksi eliminasi adalah
reaksi adisi. Pada reaksi adisi, ikatan rangkap dua atau rangkap tiga diubah
menjadi ikatan rangkap tunggal. Mirip dengan reaksi substitusi, ada beberapa
tipe dari adisi yang dibedakan dari partikel yang mengadisi. Contohnya,
pada adisi elektrofilik hidrogen
bromida, sebuah elektrofil (proton) akan mengganti ikatan rangkap ganda dan
membentuk karbokation, lalu kemudian
bereaksi dengan nukleofil (bromin). Karbokation dapat terbentuk di salah satu
ikatan rangkap tergantung dari gugus yang melekat di akhir. Konfigurasi yang
lebih tepat dapat diprediksikan dengan aturan Markovnikov.
. Aturan Markovnikov
mengatakan:"Pada adisi heterolitik dari sebuah molekul polar pada alkena
atau alkuna, atom yang mempunyai keelektronegatifan yang besar, maka akan
terikat pada atom karbon yang mengikat atom hidrogen yang lebih sedikit."
- Aturan
Markovnikov
dalam kimia organik,
berkaitan dengan reaksi adisi pada alkena asimetris (tidak simetris). Alkena
asimetris adalah alkena seperti propena dimana gugus-gugus atau atom-atom yang
terikat pada kedua ujung ikatan rangkap C=C tidak sama. Sebagai contoh, pada
propena terdapat satu atom hidrogen dan sebuah gugus metil pada salah satu
ujung, tetapi terdapat dua atom hidrogen pada ujung yang lain dari ikatan
rangkap.
Jika sebuah alkena
tak simetris diadisi HX, akan diperoleh dua kemungkinan, dan biasanya satu
produk lebih melimpah dari produk yang lain. Dalam adisi HX pada alkena
asimetris, H+ dari HX menuju ke atom C ikatan rangkap yang telah lebih banyak
mengikat atom H.
Aturan Markovnikov
menyatakan bahwa dengan penambahan asam protik HX pada alkena, menyebabkan
hidrogen asam (H) terikat pada atom karbon dengan substituen alkil yang lebih
sediki, dan halida (X terikat pada atom karbon dengan substituen alkil lebih
banyak). Atau, aturan tersebut dapat dinyatakan dengan hidrogen asam
ditambahkan ke atom karbon yang memiliki jumlah atom hidrogen lebih banyak
(kaya atom hidrogen) sedangkan halida (X) ditambahkan ke atom karbon dengan
yang jumlah atom hidrogennya sedikit (miskin atom hidrogen).
Dasar kimia dari Kaidah Markovnikov
adalah pembentukan karbokation yang paling stabil selama proses adisi. Adisi
ion hidrogen untuk satu atom karbon pada alkena menghasilkan muatan positif
pada atom karbon lainnya, sehingga terbentuk karbokation intermediet.
Atom H dari HX akan terikat pada atom C
yang berikatan rangkap yang mengikat H lebih banyak atau atom H dari HX akan
terikat pada atom C yang berikatan rangkap yang mengikat gugus alkil yang lebih
sederhana. Atom X akan cenderung terikat pada atom karbon yang mengikat gugus
alkil yang lebih panjang (kecuali bila ada pengaruh gugus lain yang berpengaruh
terhadap muatan atom C pada ikatan rangkap).
- Penalaran
Markovnikov
Markovnikov merumuskan aturan berdasar pengamatan eksperimen, Adisi HX pada
alkena dirujuk sebagai reaksi regioselektif (Latin: regio berarti arah), suatu
reaksi dimana satu arah adisi pada alkena tak simetris lebih melimpah dari dari
yang lain. Selektifan ini menghasilkan karbokation antara yang lebih stabil
dari antara dua yang mungkin.
Contoh mekanisme reaksi adisi, sebagai berikut :
Urutan
kestabilan karbokation ialah tersier > sekunder > primer. Untuk propena,
kedua
posisi adisi H+ akan menghasilkan :
1)Karbokation primer; tak stabil, berenergi tinggi;
2)Karbokation sekunder, lebih stabil, bernergi lebih rendah.
Keadaan-keadaan
transisi menuju ke zat-antara (intermediet) ini mempunyai karakter karbokation.
Oleh karena itu karbokation sekunder memiliki keadaan–transisi yang berenergi
lebih-rendah dan dengan laju pembentukan yang lebih cepat. Karbokation
akan menjadi stabil jika ada subtituen disekitarnya dapat menyumbangkan
elektron, karena adanya efek induksi dan Hiperkonjugasi.
Pada
tahap pembentukan karbokation juga dapat terjadi reaksi penataan ulang untuk
menghasilkan karbokation yang lebih stabil. Reaksi pembentukan karbokation
berlangsung lambat dan menjadi tahap penentu laju reaksi. Produk utama dari
reaksi adisi dibentuk dari salah satu intermediet yang lebih stabil.
- Elektrofil
adalah spesies (atom / ion / molekul) yang kekurangan elektron, sehingga
ia suka akan elektron.
Contoh
elektrofil:
Menurut
konsep asam basa Lewis nukleofil adalah
suatu basa, sedangkan elektrofil adalah suatu asam. Reaksi senyawa
karbon pada dasarnya adalah reaksi antara suatu nukleofil dengan suatu
elektrofil.
3. JENIS REAKSI ADISI
- Reaksi Adisi Elektrofilik
Reaksi adisi elektrofilik terjadi
apabila gugus yang pertama menyerang suatu ikatan rangkap pereaksi elektrofil.
Reaksi adisi elektrofilik ditemukan pada senyawa C yang mengandung ikatan
rangkap antara dua atom C seperti alkena dan alkuna. Contoh reaksi adisi
elektrofilik adalah reaksi antara etena dengan asam klorida menghasilkan
etil-klorida.
- Reaksi Adisi Nukleofilik
Reaksi adisi nukleofilik terjadi
apabila gugus yang pertama kali menyerang suatu ikatan rangkap merupakan
pereaksi nukleofil. Reaksi adisi nukleofilik ditemukan pada senyawa C yang
mengandung ikatan rangkap antara dua atom C dengan atom lain, seperti senyawa
yang mengandung gugus karbonil dan senyawa yang mempunyai gugus sianida. Contoh
reaksi adisi nukleofilik adalar reaksi antara dimetil-keton dengan asam sianida
menghasilkan 2-siano-2-propanol.
PERMASALAHAN
:
1.
Mengapa senyawa benzena sukar/tidak dapat untuk
diadisi? jelaskan !
2.
contoh reaksi adisi elektrofilik yang lain misal
pada senyawa alkuna, dan apakah adisi bisa terjadi utk senywa jenuh seperti alkane?
3.
Apa perbedaan
rteaksi Nukleofilik dan Reaksi Elektrofilik ?
an.MR
Markovnikov merumuskan aturan berdasar pengamatan eksperimen, Adisi HX pada alkena dirujuk sebagai reaksi regioselektif (Latin: regio berarti arah), suatu reaksi dimana satu arah adisi pada alkena tak simetris lebih melimpah dari dari yang lain. Selektifan ini menghasilkan karbokation antara yang lebih stabil dari antara dua yang mungkin.
Contoh mekanisme reaksi adisi, sebagai berikut :
1)Karbokation primer; tak stabil, berenergi tinggi;
2)Karbokation sekunder, lebih stabil, bernergi lebih rendah.
Saya akan menjawab soal nomor 3
BalasHapusIni adalah spesies yang kata elektron sehingga dia tidak suka akan elektron tetapi suka akan nukleus
No 1
BalasHapusKarena senyawa benzena merupakan senyawa aromatis, yaitu senyawa yang memiliki ikatan terkonyugasi yang stabil.
Ikatan rangkap ganda benzena lebih sukar untuk mengalami reaksi adisi dibandingkan pada ikatan rangkap pada alkena, hal tersebut disebabkan oleh energi resonansi yang dimiliki oleh benzena, yang tidak ada pada alkena biasa.
Energi resonansi sendiri merupakan energi yang menstabilkan ikatan rangkap pada benzena (atau pada senyawa aromatis lainnya).
Terimakasih :)