REAKSI-REAKSI SPESIFIK
PADA NUKLEOTIDA
Definisi nukleotida
Nukleotida adalah molekul organik
yang merupakan blok pembangun DNA dan RNA. Mereka juga memiliki fungsi yang
terkait dengan sinyal sel, metabolisme, dan reaksi enzim. Nukleotida terdiri
dari tiga bagian: gugus fosfat, gula 5 karbon, dan basa nitrogen. Empat basa
nitrogen dalam DNA adalah adenin, sitosin, guanin, dan timin. RNA mengandung
uracil, bukan thymine. Nukleotida membentuk DNA dan RNA dari semua makhluk
hidup.
Nukleotida
berperan penting dalan membangun kekebalan tubuh terhadap infeksi. Hal tersebut
merupakan salah satu alasan mengapa anak yang diberikan ASI jarang terkena
batuk, pilek, dan berbagai penyakit lain. Nukleotida mencegah infeksi saluran
pencernaan
Terjadinya
diare pada anak-anak biasanya disebabkan oleh infeksi virus di saluran
perncernaan (gastroenteritis). Terkadang diare juga disebabkan oleh bakteri
atau parasit. Nukleotida tidak hanya dapat melindungi anak anda dari infeksi
saluran cerna yang parah, tapi juga membantu pencegahan dan penyembuhan diare.
Reaksi-Reaksi Spesifik Pada Nukleotida
Nukleotida memiliki tiga
karakteristik komponen yaitu basa nitrogen heterosiklik, gula pentosa dan gugus
fosfat. Molekul nukleotida yang gugus fosfatnya mengalami hidrolisis dinamakan
dengan nukleosida. Basa dan gula pentosa penyusun nukleotida merupakan bentuk
senyawa heterosiklik.
Basa nitrogen heterosiklik yang menyusun
nukleotida yaitu purin dan pirimidin. Ada empat basa nitrogen yang merupakan
unit pembentuk DNA yaitu adenin (A), guanin (G), sitosin (C) dan timin (T).
Sedangkan pembentuk RNA yaitu adenin (A), guanin (G), sitosin (C) dan urasil
(U). Adenin dan guanin merupakan basa nitrogen jenis purin sedangkan sitosin,
timin dan urasil adalah derivat pirimidin. Basa nitrogen memiliki pasangannya
masing - masing atau spesifik yang memiliki ikatan hidrogen sebagai
pengikatnya.

nukleotida menyusun RNA

nukleotida pada RNA

nukleotida pada DNA
Bagian dari Nukleotida
Gambar di bawah ini menunjukkan tiga
bagian nukleotida. Dari kiri ke kanan, setiap nukleotida terdiri dari gugus
fosfat, gula 5 karbon, dan basa nitrogen (yang ditunjukkan di sini adalah
adenin).
Struktur kimia DAMP
Dalam DNA, gula 5-karbon adalah deoksiribosa, sedangkan dalam RNA, gula 5-karbon adalah ribosa. Ini memberi DNA dan RNA nama mereka; nama lengkap DNA adalah asam deoksiribonukleat, dan RNA adalah asam ribonukleat.
DNA dan RNA mengandung semua
informasi genetik yang diperlukan agar sel berfungsi. Dalam DNA dan RNA, banyak
nukleotida terikat bersama untuk membentuk untaian panjang dalam struktur yang
disebut double helix. Kelompok fosfat dan gula 5 karbon menyusun tulang
punggung helix ganda, sedangkan basa nitrogen terletak di tengah dan terikat
satu sama lain. Angka ini menunjukkan struktur kimia DNA. Perhatikan bagaimana
fosfat dan gula terikat untuk membentuk tulang punggung, dan basa nitrogen juga
terikat satu sama lain di tengah-tengah helix ganda:
Jenis Basa Nitrogen dalam Nukleotida
Kelima jenis basa nitrogen yang ditemukan dalam
nukleotida disebut adenin, sitosin, guanin, timin, dan urasil. Mereka sering
disingkat A, C, G, T, dan U.
Adenin
Adenin adalah purin, yang merupakan salah satu dari dua keluarga basa nitrogen. Purin memiliki struktur cincin-ganda. Dalam DNA, ikatan adenin dengan timin. Dalam RNA, ikatan adenin dengan uracil.
Sitosin
Keluarga lain dari basa nitrogen adalah pirimidin.
Sitosin adalah pirimidin; hanya memiliki satu cincin dalam strukturnya. Ikatan
sitosin dengan guanin pada DNA dan RNA.
Struktur kimia sitosin
Guanine
Seperti adenin, guanin adalah purin; ini memiliki
cincin ganda. Itu terikat dengan sitosin dalam DNA dan RNA.
Timin
Seperti cytosine, thymine adalah pirimidin dan
memiliki satu cincin. Itu terikat dengan adenin dalam DNA. Timin tidak
ditemukan di RNA.
Uracil
Uracil juga merupakan pirimidin. Itu terikat dengan
adenin di RNA; itu tidak ditemukan di DNA.
Lebih lanjut tentang Basa Nitrogen
Basa
nitrogen berpasangan ini membentuk bagian tengah struktur heliks ganda. Purin
selalu berikatan dengan pirimidin, tetapi lebih spesifik, setiap ikatan dasar
dengan basa komplementernya: A dengan T (atau U, RNA), C dengan G, dan
sebaliknya. Ketika basa nitrogen dari dua nukleotida terikat, mereka disebut
sebagai pasangan basa. Basis terhubung melalui ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen
dapat dengan mudah dilepaskan sehingga DNA dapat "unzip" selama
proses replikasi.
Kadang-kadang
ketika DNA direplikasi, basis nitrogen yang salah dimasukkan ke dalam salinan
DNA. Ada mekanisme di tempat untuk memperbaiki kesalahan ini, tetapi beberapa
melalui tanpa diketahui dengan hasil bahwa DNA tidak memiliki pasangan basa
yang tepat di lokasi. Ini disebut mutasi titik dan dapat memengaruhi fungsi
gen. Kebanyakan mutasi titik tidak berbahaya, tetapi jika terjadi dalam sel
sperma atau sel telur, mereka dapat diwariskan ke keturunan. Anemia sel sabit
adalah contoh gangguan yang disebabkan oleh mutasi titik tunggal pada gen yang
menciptakan hemoglobin, yang merupakan bagian dari sel darah merah yang membawa
oksigen ke seluruh tubuh.
DNA
Molekul
DNA merupakan molekul double-helix yang memiliki dua untai polinukleutida
(double-stranded). Setiap polinukleutida dari DNA terdiri atas
nukletida-nukleutida yang dihubungkan oleh ikatan phospodiester. Nukleutida
pada molekul DNA mengandung tiga komponen penting, yaitu :
·
Gula
pentosa yang disebut deoxyribose (gula ribosa yang kehilangan atom oksigen pada
atom C nomor 2)
·
Gugus
fosfat, menyusun struktur nukleutida (nukleusida monofosfat)
Basa nitrogen berupa
basa purin (adenine dan guanin) dan basa pirimidin (timin dan sitosin). Basa
adenine dari untai yang satu akan berpasangan dengan basa timin dari untai yang
lainnya. Sedangkan basa guanine dari untai yang satu akan berpasangan dengan basa
sitosin dari untai lainnya.
Struktur DNA
Nukleutida
berdasarkan kandungan basa nitrogen yang menyusunnya dibedakan atas Adenosine
monophosphate (AMP), Guanine monophosphate (GMP), Cytidine monophosphate (CMP),
Thymidine monophosphate (TMP) dan Uridine monophosphate (UMP). Struktur
nukleutida dapat juga dikatakan tersusun atas gugus fosfat dan nukleusida
(gabungan antara gula pentose dan basa nitrogen). Nukleusida-nukleusida
tersebut dihubungkan dengan gugus fosfat melalui ikatan glikosidik. Macam-macam
nukleusida berdasarkan kandungan basa nitrogen yang menyusunnya dibedakan atas
Adenosine (A), Guanosine (G), Cytidine (C), Thymidine (T) dan Uridine (U).
Model Struktur DNA Watson-Crick
Struktur DNA yang sangat kecil dan
rumit dapat digambarkan dengan model struktur DNA yang diusulkan oleh Watson
James dan Crick Francis. Model struktur DNA tersebut dikenal dengan nama model
tangga berpilin (double helix).kedua untai polinukleutida saling memilin di
sepanjang sumbu yang sama.kedua untai polinukleutida satu sama lain arahnya
sejajar tetapi berlawanan arah (antiparalel) basa-basa nitrogen menghadap ke
arah sumbu dan masing-masing basa nitrogen berpasangan satu sama lain (antara
untai yang satu dengan untai yang lain). basa Adenin pada satu untai
berpasangan dengan basa timin pada untai lainnya, dan basa guanin pada satu
untai berpasangan dengan basa sitosin pada untai lainnya. oleh karena itu kedua
untai polinukleutida dikatakan komplementer satu sama lain. setiap pasangan
basa berjarak 3,4 A dengan pasangan basa berikutnya. tedapat 10 pasangan basa
bitrogen di dalam satu kali pilinan (360). jumlah iktana hidrogen antara basa
nitrogen Adenin dan Timin sebanyak rangkap dua, sedangkan antara basa nitrogen
guanosin dan sitosin sebanyak rangkap tiga. oleh karena itu nisbah G+C yang
tinggi maka semakin tinggi pula stabilitas molekul DNA gugus fosfat dan gula
pentosa terletak di sebelah luar sumbu. nukleutida-nukleutida penyusun
polinukleutida yang berurutan satu sama lain dihubungkan oleh ikatan
fosfodiester. ikatan fosfodiester menghubungkan atom C nomor 3′ dengan atom C
nomor 5′ pada gula deoksiribosa.
Atom C nomor 3′ di salah satu ujung
untai polinukleutida tidak lagi memiliki ikatan fosfodiester, tetapi mengikat
gugus OH sehingga ujung 3′ disebut ujung OH. sedangakn di ujung lainnya, yaitu
atom C nomor 5′ akan mengikat gugus fosfat, sehingga ujung 5′ disebut ujung P.Arah
antiparalel kedua ujung dilihat dari arah ujung 3′ dan ujung 5′. Jika untai
yang satu memiliki arah dari ujung 5′ ke 3′, maka untai yang lain (untai
komplementernya) memiliki arah dari ujung 3′ ke 5′.
RNA
Molekul RNA merupakan
hasil instruksi DNA yang disintesis melalui mekanisme transkripsi DNA untuk
selanjutnya ditransfer keluar dari inti sel masuk ke dalam sitoplasma. Molekul
RNA memiliki perbedaan yang mendasar dengan molekul DNA, yaitu :
·
Gula
pentosa penyusun nukleutida bukan deoxyribosa seperti yang dimiliki DNA, tetapi
berupa gula ribosa.
·
RNA tidak
memiliki basa nitrogen jenis timin, tetapi digantikan dengan basa urasil (U).
Ketika suatu untai tunggal RNA akan disintesis melalui mekanisme transkripsi
DNA, basa urasil akan dimunculkan sebagai hasil transkripsi (penyalinan) dari
basa adenine untai DNA.
·
Molekul
RNA merupakan molekul untai tunggal polinukleutida (single-stranded), tidak
seperti DNA yang merupakan molekulk double-stranded (untai ganda).
Struktur RNA
RNA merupakan rantai tungga polinukleotida.Setiap
ribonukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :
– 5 karbon
– basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin
(yang sama dengan DNA) dan golongan pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C)
dan Urasil (U)
– gugus fosfat
Purin
dan pirimidin yang berkaitan dengan ribosa membentuk suatu molekul yang
dinamakan nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan prekursor dasar untuk
sintesis DNA.Ribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat membentuk suatu
nukleotida atau ribonukleotida.RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu
fragmen DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibandingkan
DNA.
Tipe RNA
RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA ( messenger
RNA ) atau RNAd ( RNA duta ), tRNA ( transfer RNA ) atau RNAt ( RNA transfer ),
dan rRNA ( ribosomal RNA ) atau RNAr ( RNA ribosomal ).
RNAd
RNAd merupakan RNA yang
urutan basanya komplementer dengan salah satu urutan basa rantai DNA.RNAd
membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari kromosom (di dalam inti sel) ke
ribosom (di sitoplasma).Kode genetik RNAd tersebut kemudian menjadi cetakan
utnuk menetukan spesifitas urutan asam amino pada rantai polipeptida.RNAd
berupa rantai tunggal yang relatif panjang.
RNAr
RNAr merupakan komponen struktural yang utama di
dalam ribosom.Setiap subunit ribosom terdiri dari 30 – 46% molekul RNAr dan 70
– 80% protein.
RNAt
RNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke ribosom.Pada
salah satu ujung RNAt terdapat tiga rangkaian baa pendek ( disebut antikodon
).Suatu asam amino akan melekat pada ujung RNAt yang berseberangan dengan ujung
antikodon.Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya RNAt, yaitu membawa asam
amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan
asam amino sesuai urutan kodonnya pada RNAd.
Fungsi Nukleotida
Selain menjadi unit dasar materi
genetik untuk semua makhluk hidup, nukleotida memiliki fungsi lain juga.
Nukleotida ditemukan dalam molekul lain seperti adenosine triphosphate (ATP),
yang merupakan molekul energi utama sel. Mereka juga ditemukan dalam koenzim
seperti NAD dan NADP, yang berasal dari ADP; molekul-molekul ini digunakan
dalam banyak reaksi kimia yang memainkan peran dalam metabolisme. Molekul lain
yang mengandung nukleotida adalah AMP siklik (cAMP), molekul pembawa pesan yang
penting dalam banyak proses termasuk pengaturan metabolisme dan pengangkutan
sinyal kimia ke sel. Nukleotida tidak hanya membentuk blok pembangun kehidupan,
tetapi juga membentuk banyak molekul berbeda yang berfungsi untuk memungkinkan
kehidupan.
Permasalahan
:
1. Jelaskan komponen-komponen nukleotida!
2. .mengapa gula
penyusun nukleotida pada RNA dan DNA berbeda ?
3. mengapa DNA mampu menyimpan informasi genetik?
An.MR
Baiklah maya , saya akan menjawab permasalahan anda no 1 :
BalasHapusKomponen nukleotida
1. gugusan gula deoksiribosa( gula pentosa yang kehilangan 1 atom oksigen
2.gugusan asam fosfat yang terikat pada atom C no 5 dari gula
3. guguasan basa nitrogen yg terikat pada atom C no 1 dari gula.
ada dua basa nitrogen dalam DNA :
1) Purin,terdiri dari adenin(A) dan guanin(G)
2) Pirimidin, terdiri dari sitosin(C),dan timin(T)
Setiap nukleotida terdiri atas tiga gugus molekul berikut.
1. Komponen gula berupa deoksiribosa.
2. Basa nitrogen yang terdiri atas purin dan pirimidin. Purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G), serta pirimidin terdiri atas sitonin (C) dan timin (T).
3. Gugus fosfat.
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3, yaitu:
BalasHapusMengapa DNA mampu menyimpan informasi genetik?
Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan singkatan DNA (bahasa Inggris: deoxyribonucleic acid), adalah sejenis biomolekul yang menyimpan dan menyandi instruksi-instruksi genetika setiap organisme dan banyak jenis virus. Instruksi-instruksi genetika ini berperan penting dalam pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi organisme dan virus. DNA merupakan asam nukleat; bersamaan dengan protein dan karbohidrat, asam nukleat adalah makromolekul esensial bagi seluruh makhluk hidup yang diketahui. Kebanyakan molekul DNA terdiri dari dua unting biopolimer yang berpilin satu sama lainnya membentuk heliks ganda. Dua unting DNA ini dikenal sebagai polinukleotida karena keduanya terdiri dari satuan-satuan molekul yang disebut nukleotida. Tiap-tiap nukleotida terdiri atas salah satu jenis basa nitrogen (guanina (G), adenina (A), timina (T), atau sitosina (C)), gula monosakarida yang disebut deoksiribosa, dan gugus fosfat. Nukleotida-nukelotida ini kemudian tersambung dalam satu rantai ikatan kovalen antara gula satu nukleotida dengan fosfat nukelotida lainnya. Hasilnya adalah rantai punggung gula-fosfat yang berselang-seling. Menurut kaidah pasangan basa (A dengan T dan C dengan G), ikatan hidrogen mengikat basa-basa dari kedua unting polinukleotida membentuk DNA unting ganda
Dua unting DNA bersifat anti-paralel, yang berarti bahwa keduanya berpasangan secara berlawanan. Pada setiap gugus gula, terikat salah satu dari empat jenis nukleobasa. Urutan-urutan empat nukleobasa di sepanjang rantai punggung DNA inilah yang menyimpan kode informasi biologis.
baiklah saya akan menjawab pertanyaan no 2
BalasHapuskarena DNA membawa kode genetika, tetapi RNA-lah yang “menerjemahkan” kode itu ke dalam sintesis protein. struktur RNA serupa dengan struktur DNA; sederet satuan gula (dalam hal ini : ribosa) tergabung bersama-sama oleh ikatan-ikatan fosfat. tiap gula terikat ke suatu basa. basa utama dalam RNA ialah adenina, guanina, sitosina, dan urasil (sebagai ganti timina). urasil membentuk ikatan hidrogen yang disukai (yang sama dengan ikatan hidrogen pada timina), dengan adenina, dan selalu berpasangan dengan adenina dalam sintersis RNA.