ALKANOID
Alkanoid
Alkaloid merupakan
suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh
alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis
tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar alkaloid terdapat pada tumbuhan dikotil
sedangkan untuk tumbuhan monokotil dan pteridofita mengandung alkaloid dengan
kadar yang sedikit.
Pengertian Senyawa Alkaloid
Alkaloid adalah
senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa
ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut
dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat
memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan.
Alkaloid juga
adalah suatu golongan senyawa organic yang terbanyak ditemukan di alam. Hampir
seluruh senyawa alkaloida berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam
berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloida mengandung paling sedikit satu atom
nitrogen. Senyawa kimia terutama senyawa organik hasil metabolisme dapat dibagi
dua yaitu yang pertama senyawa hasil metabolisme primer, contohnya karbohidrat,
protein,lemak, asam nukleat, dan enzim. Senyawa kedua adalah senyawa hasil
metabolism sekunder, contohnya terpenoid, steroid, alkaloid dan flavonoid.
Alkaloid adalah
suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan dialam. Hampir seluruh
alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis
tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar alkaloid terdapat pada tumbuhan dikotil
sedangkan untuk tumbuhan monokotil dan pteridofita mengandung alkaloid dengan
kadar yang sedikit. Pengertian lain Alkaloid adalah senyawa organik yang
terdapat di alambersifat basa atau alkali dan sifat basa ini disebabkan karena
adanya atom N (Nitrogen) dalammolekul senyawa tersebut dalam struktur lingkar
heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosiskecil dapat memberikan efek
farmakologis pada manusia dan hewan. Sebagai contoh,morfina sebagai pereda rasa
sakit, reserfina sebagai obat penenang, atrofina berfungsi sebagaiantispamodia,
kokain sebagai anestetik lokal, dan strisina sebagai stimulan syaraf
(Ikan,1969). Selain itu ada beberapa pengecualian, dimana termasuk golongan
alkaloid tapi atom N(Nitrogen)nya terdapat di dalam rantai lurus atau alifatis.
Hampir semua
alkaloida yang ditemukan di alam mempunyai keaktifan biologis tertentu, ada
yang sangat beracun tetapi ada pula yang sangat berguna dalam pengobatan.
Misalnya kuinin, morfin dan stiknin adalah alkaloida yang terkenal dan
mempunyai efek sifiologis dan fisikologis. Alkaloida dapat ditemukan dalam
berbagai bagian tumbuhan seperti biji, daun, ranting dan kulit batang.
Alkaloida umunya ditemukan dalam kadar yang kecil dan harus dipisahkan dari
campuran senyawa yang rumit yang berasal dari jaringan tumbuhan.
Tata Nama Senyawa Alkaloid
Alkaloida tidak
mempunyai tatanama sistematik. Oleh karena itu suatu alkaloida dinyatakan
dengan nama trivial, misalnya kuinin,morfin, dan stiknin. Hampir semua nama trivial ini berakhiran –in yang
mencirikan alkaloida.
Penamaan
Alkaloida :
· Beberapa penamaan alkaloid berdasarkan
family/keluarga/genus dimana mereka ditemukan. Contoh Papavarine,
Punarnavin,ephidrin
· Berdasarkan spesies tumbuh asal. Contoh kokain,
beladonin
· Berdasarkan nama umum tumbuhan penghasil.
Contohnya alkaloid ergot
· Berdasarkan aktivitas fisik contohnya morfin yang
dikenal dengan tanaman Dewa dari Mimpi. Emitin
yang berarti muntahan menurut penemu.
· Peletierine yang merupakan gugus yang ditemukan
oleh P.J Peletier
· Ada beberapa nama dengan penambahan prefiks pada
penamaan alkanoid. Contohnya epi, iso, neo, pseodo, nor, CH
Sifat Senyawa Alkaloid
Beberapa sifat dari
alkaloid yaitu :
1) Mengandung
atom nitrogen yang umumnya berasal dari asam amino dan golongan
heterogen.
2) Umumnya
berupa Kristal atau serbuk amorf.
3) Alkaloid
yang berbentuk cair yaitu konini, nikotin dan spartein.
4) Dalam
tumbuhan berada dalam bentuk bebas, dalam bentuk N-oksida atau dalam bentuk
garamnya.
5) Umumnya
mempunyai rasa yang pahit.
6) Sering
beracun.
7) Bersifat
optis aktif dan berupa sistim siklik
8) Alkaloid
dalam bentuk bebas tidak larut dalam air, tetapi larut dalam kloroform, eter
dan pelarut organik lainnya yang bersifat relative nonpolar.
9) Alkaloid
dalam bentuk garamnya mudah larut dalam air.
· Sifat-Sifat
Fisika
Umumnya mempunyai 1
atom N meskipun ada beberapa yang memiliki lebih dari 1 atom N seperti pada
Ergotamin yang memiliki 5 atom N. Atom N ini dapat berupa amin primer, sekunder
maupun tertier yang semuanya bersifat basa (tingkat kebasaannya tergantung dari
struktur molekul dan gugus fungsionalnya) Kebanyakan alkaloid yang telah
diisolasi berupa padatan kristal tidak larut dengan titik lebur yang tertentu
atau mempunyai kisaran dekomposisi. Sedikit alkaloid yang berbentuk amorf dan
beberapa seperti; nikotin dan koniin berupa cairan. Kebanyakan alkaloid tidak
berwarna, tetapi beberapa senyawa yang kompleks, species aromatik berwarna
(contoh berberin berwarna kuning dan betanin berwarna merah). Pada umumnya,
basa bebas alkaloid hanya larut dalam pelarut organik, meskipun beberapa
pseudoalkalod dan protoalkaloid larut dalam air. Garam alkaloid dan alkaloid
quartener sangat larut dalam air.
· Sifat-Sifat
Kimia
Kebanyakan alkaloid
bersifat basa. Sifat tersebut tergantung pada adanya pasangan elektron pada
nitrogen.Jika gugus fungsional yang berdekatan dengan nitrogen bersifat
melepaskan elektron, sebagai contoh; gugus alkil, maka ketersediaan elektron
pada nitrogen naik dan senyawa lebih bersifat basa. Hingga trietilamin lebih
basa daripada dietilamin dan senyawa dietilamin lebih basa daripada etilamin.
Sebaliknya, bila gugus fungsional yang berdekatan bersifat menarik elektron
(contoh; gugus karbonil), maka ketersediaan pasangan elektron berkurang dan
pengaruh yang ditimbulkan alkaloid dapat bersifat netral atau bahkan sedikit
asam. Contoh ; senyawa yang mengandung gugus amida.
Kebasaan alkaloid
menyebabkan senyawa tersebut sangat mudah mengalami dekomposisi, terutama oleh
panas dan sinar dengan adanya oksigen. Hasil dari reaksi ini sering berupa
N-oksida. Dekomposisi alkaloid selama atau setelah isolasi dapat menimbulkan
berbagai persoalan jika penyimpanan berlangsung dalam waktu yang lama.
Pembentukan garam dengan senyawa organik (tartarat, sitrat) atau anorganik
(asam hidroklorida atau sulfat) sering mencegah dekomposisi. Itulah sebabnya
dalam perdagangan alkaloid lazim berada dalam bentuk garamnya.
Reaksi Reaksi Alkaloid
1. Reaksi
pengendapan untuk alkaloid
Reaksi Mayer : HgI2
Cara : zat + pereaksi Mayer timbul
endapan kuning atau larutan kuning bening → + alakohol endapannya larut. Reaksi
dilakukan di objek glass lalu Kristal dapat dilihat di mikroskop. Jika
dilakukan di tabung reaksi lalu dipindahkan, Kristal dapat rusak. Tidak semua
alkaloid mengendap dengan reaksi mayer. Pengendapan yang terjadi akibat reaksi
mayer bergantung pada rumus bangun alkoloidnya.
Reaksi Bouchardat
Cara : sampel zat + pereaksi
Bouchardat → coklat merah, + alkohol → endapan larut.
2. Reaksi warna
· Dengan
asam kuat : H2SO4 pekat dan HNO3 pekat
(umumnya menghasilkan warna kuning atau merah)
· Pereaksi
Marquis
· Zat
+ 4 tetes formalin + 1 ml H2SO4 pekat (melalui
dinding tabung, pelan-pelan) → warna.
· Pereaksi
Forhde : larutan 1% NH4 molibdat dalam H2SO4 pekat
3. Reaksi Kristal:
a. Reaksi
Kristal dragendorf
Pada objek glass, zat +HCl aduk, lalu
teteskan dragendorf di pinggirnya dan jangan dikocok, diamkan 1 menit
Kristal dragendorf
b. Reaksi
Fe-complex & Cu-complex:
Pada objek glass, gas ditetesi dengan
Fe-compleks dan Cu-complex lalu tutup dengan cover glass panaskan
sebentar, lalu lihat Kristal yang terbentuk.
1) Pada
objek glass, zat + asam lalu ditaburkan serbuk sublimat dengan spatel, sedikit
saja digoyangkan di atasnya à Kristal terlihat.
2) Reaksi
Iodoform : zat ditetesi NaOH sampai alkali + sol. Iodii lalu dipanaskan hingga
berwarna kuning (terbentuk iodoform), lalu lihat Kristal bunga sakura di
mikroskop.
3) Reaksi
Herapatiet. (reagen : air + spirtus + asam cuka biang + sedikit H2SO4 dan aqua
iod sampai agak kuning pada objek glass). Zat + 1 tetes reagen → kristal
lempeng (coklat/violet)
Kegunaan Senyawa Alkaloid Dalam
Kehidupan Sehari-hari
Berikut adalah
beberapa contoh senyawa alkaloid yang telah umum dikenal dalam bidang farmakologi
:
Senyawa Alkaloid
(Nama Trivial) |
Aktivitas Biologi
|
Nikotin
|
Stimulan pada syaraf otonom
|
Morfin
|
Analgesik
|
Kodein
|
Analgesik, obat batuk
|
Atropin
|
Obat tetes mata
|
Skopolamin
|
Sedatif menjelang operasi
|
Kokain
|
Analgesik
|
Piperin
|
Antifeedant (bioinsektisida)
|
Quinin
|
Obat malaria
|
Vinkristin
|
Obat kanker
|
Ergotamin
|
Analgesik pada migraine
|
Reserpin
|
Pengobatan simptomatis disfungsi ereksi
|
Mitraginin
|
Analgesik dan antitusif
|
Vinblastin
|
Anti neoplastik, obat kanker
|
Saponin
|
Antibakteri
|
Beberapa pendapat
mengenai kemungkinan perannya dalam tumbuhan sebagai berikut (Padmawinata,
1995):
1. Alkaloid
berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat dalam hewan
(salah satu pendapat yang dikemukan pertama kali, sekarang tidak dianut lagi).
2. Beberapa
alkaloid mungkin bertindak sebagai tandon penyimpanan nitrogen meskipun banyak
alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut meskipun sangat
kekurangan nitrogen.
3. Pada
beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari serangan parasit atau
pemangsa tumbuhan. Meskipun dalam beberapa peristiwa bukti yang mendukung
fungsi ini tidak dikemukakan, mungkin merupakan konsep yang direka-reka dan
bersifat ‘manusia sentris’.
4. Alkaloid
dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh, karena dari segi struktur, beberapa
alkaloid menyerupai pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid merangasang
perkecambahan yang lainnya menghambat.
5. Semula
disarankan oleh Liebig bahwa alkaloid, karena sebagian besar bersifat basa,
dapat mengganti basa mineral dalam mempertahankan kesetimbangan ion dalam
tumbuhan. Sejalan dengan saran ini, pengamatan menunjukkan bahwa pemberian
nikotina ke biakan akar tembakau meningkatkan pengambilan nitrat. Alkaloid
dapat pula berfungsi dengan cara pertukaran dengan kation tanah. Sampai saat
ini sangat sedikit sekali alkaloid yang ditemukan pada tumbuhan tingkat rendah.
Kemungkinan hanya satu atau dua famili dari jamur saja yang mengandung
alkaloid, seperti ergot. Pada golongan alkaloid indol, bufotenin, juga
ditemukan dalam jamur yaitu spesies Amanita mappa, selain yang
ditemukan pada tumbuhan (Piptadenia pergrina) dan katak (Bufo vulgaris).
Pada garis besarnya, campuran senyawa nitrogen yang ditemukan pada jamur dan
mikroorganisme dapat dianggap sebagai alkaloid, tetapi hal ini tidaklah biasa.
Contoh lain senyawanya adalah: gliotoksin (jamur Trichoderma viride),
pyosianin (bakteri Pseudomonas aeruginosa) dan erythromisin
hasildari Streptomyces (Ikan, 1969).
Semua alkaloid
mengandung paling sedikit sebuah nitrogen yang biasanya bersifat basa dan dalam
sebagian besar atom nitrogen ini merupakan bagian dari cincin heterosiklik.
Batasan mengenai alkaloid seperti dinyatakan di atas perlu dikaji dengan
hati-hati. Karena banyak senyawa heterosiklik nitrogen lain yang ditemukan di
alam bukan termasuk alkaloid. Misalnya, pirimidin dan asam nukleat, yang
kesemuanya itu tidak pernah dinyatakan
sebagai alkaloid (Achmad, 1986).
sebagai alkaloid (Achmad, 1986).
Isolasi Alkaloid
Alkaloid diekstrak
dari tumbuhan yaitu daun, bunga, buah, kulit, danakar yang dikeringkan lalu
dihaluskan. Cara ekstraksi alkaloid secara umumadalah sebagai berikut :
a.Alkaloid diekstrak dengan pelarut
tertentu, misalnya dengan etanol,kemudian diuapkan.
b.Ekstrak yang diperoleh diberi asam
anorganik untuk menghasilkan garamamonium kuartener kemudian diekstrak kembali.
c.Garam amonium kuartener yang
diperoleh direaksikan dengan natriumkarbonat sehingga menghasilkan
alkaloid–alkaloid yang bebas kemudiandiekstraksi dengan pelarut tertentu
seperti eter dan kloroform.
d.Campuran – campuran alkaloid yang
diperoleh akhirnya dipisahkan melalui berbagai cara, misalnya metode
kromatografi (Tobing, 1989).
Prinsip dasar pembentukan Alkaloid
Asam amino merupakan senyawa organik yang sangat penting, senyawa ini terdiri
dari amino (NH2) dan karboksil (COOH). Ada 20 jenis asam amino esensial yang
merupakan standar atau yang dikenal sebagai alfa asam amino alanin, arginin,
asparagin, asam aspartat,sistein, asam glutamat , glutamin, glisin, histidine,
isoleusin, leusin, lysin, metionin,fenilalanine, prolin, serine, treonine,
triptopan, tirosine, and valin(4). Dari 20 jenis asam amino yang disebutkan
diatas, alkaloid diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino yaitu ornitin
dan lisin yang menurunkan alkaloid alisiklik, fenilalanin dan tirosin yang
menurunkan alkaloid jenis isokuinolin, dan triftopan yang menurunkan alkaloid
indol. Reaksi utama yang mendasari biosintesis senyawa alkaloid adalah reaksi
mannich antara suatu aldehida dan suatu amina primer dan sekunder, dan suatu
senyawa enol atau fenol.Biosintesis alkaloid juga melibatkan reaksi rangkap
oksidatif fenol dan metilasi. Jalur poliketida dan jalur mevalonat juga
ditemukan dalam biosintesis alkaloid. Kemudian reaksiyang mendasari pembentukan alkaloid membentuk basa. Basa kemudian
bereaksi dengankarbanion dalam kondensasi hingga terbentuklah
alkaloid.Disamping reaksi-reaksi dasar ini, biosintesa alkaloida melibatkan
reaksi-reaksisekunder yang menyebabkab terbentuknya berbagai jenis struktur
alkaloida. Salah satu darireaksi sekunder ini yang terpenting adalah reaksi
rangkap oksidatif fenol pada posisi orto ataupara dari gugus fenol. Reaksi ini
berlangsung dengan mekanisme radikal bebas.Reaksi-reaksi sekunder lain seperti
metilasi dari atom oksigen menghasilkan gugusmetoksil dan metilasi nitrogen
menghasilkan gugus N-metil ataupun oksidasi dari gugusamina. Keragaman struktur
alkaloid disebabkan oleh keterlibatan fragmen-fragmen kecil yang berasal dari
jalur mevalonat, fenilpropanoid dan poliasetat.
Definisi
tunggal untuk alkaloid belum juga ditentukan. Trier menyatakan bahwasebagai
hasil kemajuan ilmu pengetahuan, istilah yang beragam senyawa alkaloid
akhirnyaharus ditinggalkan (Hesse, 1981).Garam alkaloid dan alkaloid bebas
biasanya berupasenyawa padat, berbentuk kristal tidak berwarna (berberina dan
serpentina berwarna kuning).Alkaloid sering kali optik aktif, dan biasanya
hanya satu dari isomer optik yang dijumpai dialam, meskipun dalam beberapa
kasus dikenal campuran rasemat, dan pada kasus lain satutumbuhan mengandung
satu isomer sementara tumbuhan lain mengandung enantiomernya(Padmawinata,
1995). Ada juga alkaloid yang berbentuk cair, seperti konina, nikotina,
danhigrina. Dalam biosintesa higrin, pertama terjadi oksidasi pada gugus amina
yang diikuti oleh reaksiMannich yang menghasilkan tropinon, selanjutnya terjadi
reaksi reduksi dan esterifikasimenghasilkan hiosiamin.
Tanaman Penghasil Alkaloid
Senyawa alkaloid merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam.Hampir
seluruh alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis
tumbuhan. Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit,
biasanya
teridentifikasi mengandung alkaloid.
Selain daun-daunan, senyawa alkaloid dapat ditemukan pada akar, biji, ranting,
dan kulit kayu.Alkaloid dihasilkan oleh banyak organisme, mulai dari bakteria,
fungi (jamur),tumbuhan, dan hewan. Ekstraksi secara kasar biasanya dengan mudah
dapat dilakukan melalui teknik ekstraksi asam-basa. Rasa pahit atau getir yang
dirasakan lidah dapat disebabkan oleh alkaloid. Istilah "alkaloid"
(berarti "mirip alkali", karena dianggap bersifatbasa) pertama kali
dipakai oleh Carl Friedrich Wilhelm Meissner (1819), seorang apotekerdari Halle
(Jerman) untuk menyebut berbagai senyawa yang diperoleh dari ekstraksitumbuhan
yang bersifat basa (pada waktu itu sudah dikenal, misalnya, morfina, striknina,serta
solanina). Hingga sekarang dikenal sekitar 10.000 senyawa yang tergolong
alkaloiddengan struktur sangat beragam,
sehingga hingga sekarang tidak ada batasan yang jelas untuknya. Cokelat
adalah makanan yang diolah dari biji kakao.
Cokelat mengandung
alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anand amida yang
memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak
dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan, cokelat jika
dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menurunkan tekanan
darah.Tembakau mengandung senyawa alkaloid, diantaranya adalah nikotin. Nikotin
termasuk dalam golongan alkaloiod yang terdapat dalam famili Solanaceae.
Nikotin dalam jumlah banyak terdapat dalam tanaman tembakau, sedang dalam
jumlah kecil terdapat pada tomat, kentang dan terung. Nikotin dan kokain dapat
pula ditemukan pada daun tanaman kota. Kadar nikotin berkisar antara 0,6-3,0 %
dari berat kering tembakau, dimana proses biosintesisnya terjadi di akar dan
terakumulasi pada daun tembakau. Nikotin terjadi dari biosintesis unsur N pada
akar dan terakumulasi pada daun. Fungsi nikotin adalah sebagai bahan kimia anti
herbivora dan adanya kandungan neurotoxin yang sangat sensitif bagi serangga,
sehingga nikotin digunakan sebagai insektisida pada masa lalu.Kecubung adalah
tumbuhan penghasil bahan obat-obatan yang telah dikenal sejak ribuan
tahun,di antaranya Datura Stramonium, Datura tatura, dan Brugmansia suaviolens,namun daya khasiat masing-masing jenis kecubung,
berbeda-beda. Penyalahgunaan kecubung memang sering terjadi, sehingga bukan
obat yang didapat malah racun(menyebabkan pusing) yang sangat berbahaya.
Hampir seluruh bagian tanaman kecubung dapat dimanfaatkan sebagai obat. Hal ini
disebabkan seluruh bagiannya mengandung alkaloida atau disebut hiosamin
(atropin) dan scopolamin, seperti pada tanaman Atropabelladona. Alkaloid ini
bersifat racun sehingga pemakaiannya terbatas pada bagian luar. Biji kecubung mengandung hiosin dan lemak, sedangkan
daunnya mengandung kalsium oksalat. Berkhasiat mengobati rematik,
sembelit, asma, sakit pinggang, bengkak, encok, eksim, dan radang anak
telinga. Kopi juga termasuk ke dalam
tanaman yang mengandung senyawa alkaloid. Kopi terkenal akan
kandungan kafeinnya yang tinggi. Kafein kopi merupakan senyawa hasil
metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memilik rasa yang
pahit.Buah pare dalam bahasa latin disebut Momordica charantia L berasal dari
kawasanAsia Tropis. Buahnya mengandung albiminoid, karbohidrat, dan zat warna,
daunnya mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, dan minyak lemak.
Bijinyamengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial. Manfaat
buah ini dapat merangsang nafsu makan, menyembuhkan batuk, memperlancar
pencernaan, membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan, dapat
menyembuhkan penyakit kuning, juga cocok untuk
menyembuhkan mencret pada bayi.
Permasalahan :
1.
Mengapa alkaloid bagi tumbuhan adalah sebagai pelindung dari
serangan hama ?
2.
Mengapa alkaloid jenis true alkanoid tidak mempunyai cincin heterosiklis
?
3.
Mengapa alkaloid mengandung atom nitrogen yang
umumnya berasal dari asam amino ?
4.
apa manfaat alkaloid dlam kehidupan sehari-hari?
5.
Mengapa pada pembentukan alkaloid hanya
melibatkan reaksi-reaksi sekunder saja, apakah pada reaksi primer alkaloid
dapat terbentuk ?
An.MR
Saya Ayu asmira akan menjawab permasalahan nomor 4 :
BalasHapusBeberapa manfaat alkaloid dalam kehidupan sehari-hari adalah:
antispasmodik, didapat dari senyawa propil-piperidin
sedatif, dari senyawa propil-piperidin atau hiosiamin & skopolamin
anthelmintik, dari senyawa as. nikotinat (tumb. Areca catechu)
analgetik narkotik, dari konsep kokain
antimalaria, dari senyawa kinina (tumb. Cinchona succirubra)
antibiotik, dari senyawa viridicatin
analgetik untuk nyeri hebat, dari senyawa morfin
emetik ekspektorn, dari senyawa amatina
antipiretik, dari senyawa beberin
relaksan otot, dri hasil vinblastina
antihipertensi, dari senyawa germidina
stimulan SSP, dari senyawa d-norpseudo efedrin, theobromin yang juga bekerja sbg diuretik
bronkodilator, dari senyawa theofilina
simpatomimetik, dari gabungan efedrin
insektisida, dari senyawa seradina
adstringen pada radang selaput lendir, dari senyawa hidrastina (tumb. Hydrastis canadensy)
Saya Dhea Ivontia akan mencoba menjawab permasalahan anda nomor 4 yaitu apa manfaat alkaloid dalam kehidupan sehari-hari ?
BalasHapusadapun manfaat alkaloid adalah sebagai berikut:
1) Salah satu pendapat yang dikemukakan pertama kali, sekarang tidak dianut lagi, ialah bahwa alkaloid berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat hewan.
2) Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tendon penyimpanan nitrogen meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut meskipun sangat kekurangan nitrogen.
3) Pada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari serangan parasit atau pemangsa tumbuhan. Meskipun dalam beberapa peristiwa bukti yang mendukung fungsi ini tidak dikemukakan, ini barangkali merupakan konsep yang direka-reka dan bersifat “manusia sentries”.
4) Alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh karena segi struktur, beberapa alkaloid menyerupai pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid merangsang perkecambahan, yang lainnya menghambat.
5) Semula disarankan oleh Liebig bahwa alkaloid, karena sebagian bersifat basa, dapat mengganti basa mineral dalam mempertahankan kesetimbangan ion dalam tumbuhan. Sejalan dengan saran ini, pengamatan menunjukkan bahwa pelolohan nikotina ke dalam biakan akar tembakau meningkatkan ambilan nitrat. Alkaloid dapat pula berfungsi dengan cara pertukaran dengan kation tanah.
Nama saya dolla mulyana harnas dengan nim a1c116080 akan mencoba menjawab nomor 5 seperti referensi yang saya baca sebelumnya reaksi primer dari alkaloid merupakan reaksi Kondensasi antara dua unit ß-ariletilamina tidak lain adalah reaksi kondensasi Mannich. Menurut reaksi ini, suatu aldehid berkondensasi dengan suatu amina menghasilkan suatu ikatan karbon-nitrogan dalam bentuk imina atau garam iminium, diikuti oleh serangan suatu atom karbon nukleofilik ini dapat berupa suatu enol atau fenol.
BalasHapusdan kenapa dikatakan pembentukan alkaloid melibatkan reaksi sekunder jg karena reaksi-reaksi sekunder yang menyebabkab terbentuknya berbagai jenis struktur alkaloida. Salah satu dari reaksi sekunder ini yang terpenting adalah reaksi rangkap oksidatif fenol pada posisi orto atau para dari gugus fenol. Reaksi ini berlangsung dengan mekanisme radikal bebas.
Reaksi-reaksi sekunder lain seperti metilasi dari atom oksigen menghasilkan gugus metoksil dan metilasi nitrogen menghasilkan gugus N-metil ataupun oksidasi dari gugus amina.
Baiklah saya akan menjawab permasalahan no 3
BalasHapusSemua alkaloid mengandung paling sedikit sebuah nitrogen yang biasanya bersifat basa dan sebagian besar atom nitrogen ini merupakan bagian dari cincin heterosiklik. Batasan mengenai alkaloid seperti dinyatakan di atas perlu dikaji dengan hati-hati. Karena banyak senyawa heterosiklik nitrogen lain yang ditemukan di alam bukan termasuk alkaloid. Misalnya pirimidin dan asam nukleat, yang kesemuanya itu tidak pernah dinyatakan sebagai alkaloid.
No 4
BalasHapusMenambah sedikit jawaban
Beberapa jenis alkaloid yang umum di dengar dalam kehidupan sehari-hari antara lain kafein, nikotin, dan morfin. Alkaloid dapat ditemukan dalam jaringan daun, batang, biji, buah, dan akar tumbuhan. Alkaloid sebagian besar dihasilkan oleh tumbuhan, namun beberapa jamur dan hewan juga menghasilkan jenis-jenis alkaloid tertentu.
Fungsi alkaloid bagi tumbuhan
Fungsi alkaloid bagi tumbuhan begitu jelas diketahui. Namun beberapa jenis alkaloid memberikan perlindungan terhadap beberapa jenis serangga predator. Dalam jaringan tumbuhan, alkaloid memberikan rasa pahit pada jaringan tersebut. Beberapa alkaloid juga dapat menghambat pertumbuhan jamur pada tumbuhan.
Fungsi alkaloid bagi dunia medis
Alkaloid telah sejak lama dikenal manfaatnya dalam dunia kesehatan. Salah satu yang terkenal adalah morfin yang digunakan untuk menahan rasa sakit. Morfin dalam jumlah sedikit dapat bermanfaat bagi kesehatan terutama untuk menghilangkan rasa sakit dalam operasi. Namun morfin banyak disalahgunakan menjadi obat-obatan terlarang yang diperjualbelikan secara ilegal.
Saya akan menambah no, ,4
BalasHapusDalam bidang kesehatan
Berikut adalah beberapa contoh senyawa alkaloid yang telah umum dikenal dalam bidang farmakologi :
Senyawa Alkaloid
(Nama Trivial)
Aktivitas Biologi
Nikotin
Stimulan pada syaraf otonom
Morfin
Analgesik
Kodein
Analgesik, obat batuk
Atropin
Obat tetes mata
Skopolamin
Sedatif menjelang operasi
Kokain
Analgesik
Piperin
Antifeedant (bioinsektisida)
Quinin
Obat malaria
Vinkristin
Obat kanker
Ergotamin
Analgesik pada migrain
Reserpin
Pengobatan simptomatis disfungsi ereksi
Mitraginin
Analgesik dan antitusif
Vinblastin
Anti neoplastik, obat kanker
Saponin
Antibakteri
Salah satu pendapat yang dikemukakan pertama kali, sekarang tidak dianut lagi, ialah bahwa alkaloid berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat hewan.
BalasHapusBeberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tendon penyimpanan nitrogen meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami metabolisme lebih lanjut meskipun sangat kekurangan nitrogen.
Pada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dariserangan parasit atau pemangsa tumbuhan. Meskipun dalam beberapa peristiwa bukti yang mendukung fungsi ini tidak dikemukakan, ini barangkali merupakan konsep yang direka-reka dan bersifat “manusia sentries”.
Alkaloid dapat berlaku sebagai pengatur tumbuh karena segi struktur, beberapa alkaloid menyerupai pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid merangsang perkecambahan, yang lainnya menghambat.